![]() |
Cerita di kelas VIII Bagian 03 |
Kalau tidak salah,
pada bulan Oktober 2015 itu adalah masa akhir Jabatan kepala sekolah lama, dan
digantikan dengan kepala sekolah baru dari SMPN Singaparna, yang bernama
"Bapak H. Abu Hayat".
Well, momen momen
perpisahanya cukup terasa sedih, tapi aku tahan karena gak ma disebut
'cengeng', dan, beberapa bulan setelah Kepala Sekolah baru menjabat, lingkungan
sekolah perlahan mulai terlihat segar.
Di tengah halaman
sekolah yang diatas kini ada kolam ikan, taman kecil, kolam terapi ikan
(gratis) dan WC-pun kini di rebuild (Dibangun kembali) menjadi lebih
bagus lagi, waah, salut deh sama Bapak H. Abu. Namun sayangnya nih, lapangan
sekolah menjadi agak sempit karena dipakai untuk membangun kelas yang baru
karena murid baru semakin berdatangan.
* Untungnya Jadi Murid
Baik
Ini Cerita saat
teman temanku dihukum berkeliling lapangan karena saat waktu istirahat usai,
mereka masih berada diluar. Begini ceritanya :
Jam 09.45 adalah
waktu istirahat usai, waktu itu adalah pelajaran SBK, namun gurunya sedang
tidak bisa masuk karena ada halangan, agar tidak kesal, akupun mencurat coret
kertas HVS yang aku bawa dari rumah untuk menggambar bersama Jami.
"Eh Dan lagi
apa?" Tanya Jami yang baru datang dari luar kelas
"Biasa, curat
coret ajah" Jawab Aku.
- BELEDAK...
BELEDUKK (SUARA BOLA YANG DI TENDANG KE TEMBOK KELAS) -
"Itu diluar kok
berisik amat? Ervan ama yang lainya lagi apa sih?" Tanya aku ke Jami
karena kosentrasiku agak terganggu
"Gatau,"
Jawab Jami yang sedang menggambar.
Tiba tiba suasana
menjadi hening, temen temen yang lagi nendangin bola diluar berhamburan kekelas
dengan terburu buru.
"Ada apa
nih?" (Ucap aku Dari dalam hati)
Lalu Pak Dindin
(Bagian Kesiswaan) mendatangi kelas 8C sambil berkata,
"SEMUA LAKI
LAKI YANG ADA DIKELAS, CEPAT KELUAR !!"
- DEG - Perasaan gue jadi
gak enak nih, masa gue yang daritadi dikelas ama Jami juga dihukum???
Lalu semua anak laki
laki keluar kelas dan dikumpulkan dilapang sekolah yang sedang panas terik.
Akupun ikut jongkok
seperti yang lain, lalu Pak Dindin bertanya,
"Siapa tadi
yang ada didalam kelas??"
"Wah, untung
deh"(Ucap aku dari dalam hati)
Lalu aku dan Jami
mengacungkan tangan, kemudian Pak Dindin berkata,
"Kalian tadi
ada didalam kelas? Masuk kembali"
Yeah, perasaan
guepun jadi lega dan saat kembali kekelas aku melanjutkan gambarku yang masih
belum selesai. Sementara murid laki laki yang lain dihukum mengerilingi
lapangan sekolah sambil jongkok.
Akupun hanya bisa
melihatnya saja dari dalam kelas sambil tersenyum kecil.
"Apa susahnya
sih jadi anak baik?? Ya Gak"
* Demam Wifi.id
Bagi seorang yang
ingin tetap eksis didunia maya sepertiku, pasti selalu mencari cara agar bisa
tetap terlihat ON di sosmed, jika kita tidak punya kuota, maka tinggal
menggunakan WiFi disekolah.
"Eh, Password
WiFi ****** apaan??" - Ini adalah pertanyaan yang paling sering aku dengar
dari para pemburu WiFi.
Namun, setelah kelas
8C baru saja selesai dibangun disisi lapangan, aku melihat petugas Telkom sedang
memasangkan WiFi baru disekolah. Karena
masih jam belajar aku tidak bisa melihat Wifi apa yang sedang dipasang.
Tak lama bel
istirahatpun berbunyi, saat aku melihat WiFI yang dipasang petugas Telkom itu,
ada stiker bertulisan "Wifi.ID Indonesia"
"Hah? Wifi ID??
Perasaan pernah denger" ucap aku dari dalam hati
Esoknya, akupun diam
diam membawa HP kesekolah, lalu aku mencoba menghubungkan HPku ke wifi @Wifi_id
yang tidak menggunakan password itu.
"Yosh, berhasil
konek" ucap aku denngan riangnya
Anehnya, setiap aku
buka browser, selalu dialihkan kehalaman "Mobile Welcome Page". Dan
disana terdapat paket untuk mengakses Wiifi.id sesuai hari.
Karena tertarik
untuk mengakses Wifi yang satu ini, akupun mencoba mengutak atik server ipnya,
namun gagal, lalu aku mencoba men-hacknya menggunakan Akun Indiehome dan
hasilnya... SUKSES !!
Setelah berhasil
Konek, akupun mencoba mendownload, dan kecepatanya sangat EDAAN, Mencapai 10
MB/s !!!
Dari saat itulah,
aku jadi ketagihan ngeWiFi_ID. Tak lupa aku juga berbagi akun WiFi id kesahabat
dengan harga teman yaitu 10.000 wkwk.
Posting Komentar
Bagaimana tanggapan anda terhadap artikel yang penulis bagikan?